“ASAS-ASAS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING”
A. Asas-Asas
Komunikasi Antarpibadi dalam Konseling
Pelayanan oleh konselor di institusi
pendidikan terlaksana dalam interaksi pribadi dak komunikasi antarpribadi yang
bercorak membantu dan dibantu (helping relationship). Hal ini dapat berlangsung
secara formal dan dikelola secara profesional.
Ciri-ciri dari hubungan antarpribadi dalam hal ini yakni:
1. Bermakna.
2. Mengandung
aneka unsur kognitif dan afektif.
3. Berdasarkan
saling kepercayaan dan saling keterbukaan.
4. Berlangsung
atas dasar saling memberikan persetujuan.
5. Terdapat suatu
kebutuhan di pihak konseli.
6. Terdapat
komunikasi dua arah.
7. Mengandung
strukturalisasi.
8. Berasaskan
kerelaan dan usaha untuk bekerja sama.
9. Mengarah ke
suatu perubahan pada diri konseli.
10. Terdapat
jaminan bahwa kedua partisipan merasa aman.
B. Kondisi-Kondisi
Eksternal dan Internal
Kondisi/keadaan yang akan berpengaruh terhadap proses konseling
dan terhadap hubungan antarpribadi yang berlangsung selama wawancara konseling.
1. Kondisi-Kondisi
Eksternal
Meliputi hal berikut:
a. Lingkungan
fisik.
b. Penataan ruang.
c. Bentuk bangunan
ruang yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi (privacy).
d. Konselor
berpakaian rapi.
e. Kerapian dalam
menata segala barang yang terdapat dalam ruangan.
f. Penggunaan
sistem janji.
g. Konselor
meyisihkan buku, catatan serta kertas di atas meja pada waktu seorang konseli
datang untuk berwawancara.
h. Tidak terpasang
peralatan rekaman (alat rekaman audio atau video).
2.
Kondisi-Kondisi Internal
Persyaratan yang harus dipenuhi demi keberhasilan
konseling, yaitu:
a.
Di Pihak Konseli
ü Keadaan awal
Sikap terhadap konselor sebagai pria dan wanita dari umur
tertentu, kesan mengenai keahlian konselor, harapannya, kemiripan konseli
dengan konselor, dan kemampuan intelektual dan taraf kedewasaan.
ü Berlakukanlah beberapa persyaratan yang
merupakan prasyarat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan konseling.
b.
Di Pihak Konselor
ü Keadaan awal
Jenis kelamin dan umur tertentu, penampilan yang menarik
atau tidak, penggunaan humor, dan kecenderungan untuk banyak melakukan gerakan
motorik atau tidak.
ü Persyaratan yang mendukung dalam
komunikasi antarpribadi selama berwawancara konseling
ü Persyaratan yang berhubungan langsung
dengan komunikasi antarpribadi, sebagaimana yang berlangsung dalam
wawancara konseling
C. Teknik-Teknik
Konseling
1.
Teknik-Teknik Konseling yang Verbal
Teknik verbal dengan
metode nondirektif (sedikit pengarahan) meliputi:
a.
Ajakan untuk
Mulai
b.
Penerimaan/
Menunjukkan Pengertian
c.
Perumusan
Kmebali Pikiran-Gagasan/ Refleksi Pikiran
d.
Perumusan
Kembali Perasaan/ Refleksi Perasaan
e.
Penjelasan
Pikiran-Gagasan/ Klarifikasi Pikiran
f.
Penjelasan
Perasaan/ Klasifikasi Perasaan
g.
Permintaan
untuk Melanjutkan
h.
Pengulangan
Satu-Dua Kata
i.
Ringkasan/
Rangkuman
Teknik verbal dengan metode direktif (banyak pengarahan)
meliputi:
j.
Pertanyaan
Mengenai Hal Tertentu
k.
Pemberian Umpan
Balik
l.
Pemberian
Informasi
m.
Penyajian
Alternatif
n.
Penyelidikan
o.
Pemberian
Struktur
p.
Interpretasi
q.
Konfrontasi
r.
Diagnosis
s.
Dukungan/
Bombongan
t.
Usul/ Saran
u.
Penolakan
2.
Teknik-Teknik Konseling yang Nonverbal
Teknik-teknik nonverbal meliputi:
a.
Senyuman
b.
Cara duduk
c.
Anggukan kepala
d.
Gerak-gerik
lengan dan tangan
e.
Berdiam diri
f.
Mimik wajah
g.
Kontak mata
h.
Variasi dalam
nada suara dan kecepatan bicara
i.
Sentuhan
DAFTAR PUSTAKA
Winkel, W. S & Sri, Hastuti. (2010). Bimbingan dan
Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar