Laman

Kamis, 12 Januari 2012

UAS 2011/2012

8 komentar:

  1. 1. Dinamika kelompok dapat dijelaskan fungsi serta macam-macam kelompok.Coba jelaskan ciri khusus serta istilah yang lazim dikenal berkaitan dengan kelompok. Lalu jelaskan kelompok observasi anda termasuk kelompok bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelompok merupakan dua atau lebih individu yang saling berinteraksi secara langsung , yang menyadari keanggotaanya dalam kelompok, sadar akan kepemilikannya dalam kelompok, dan sadar akan ketergantungannya secara positif untuk mencapai tujuan bersama (Johnson & Johnson, 1987).

      Berdasarkan jenisnya ada beberapa macam kelompok yakni kelompok primer, kelompok sekunder, kelompok formal, dan kelompok informal. Kelompok primer menurut George Humans yaitu sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan yang lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Sehingga jika ditinjau berdasarkan jenisnya, kelompok kami merupakan kelompok primer.

      Ketika mendengar kata kelompok ada banyak istilah yang lazim dipakai berkaitan dengan kelompok diantaranya : peran (role), tujuan (goal), kepemimpinan (leadership), kekompakan (cohesivitas), kinerja (performance), interaksi (interaction) ,dan konflik (conflict).

      Menurut Johnson dan Johnson (1987) ada tujuh ciri-ciri yang harus dimiliki kelompok yaitu:
      1.Individu di dalamnya saling berinteraksi satu sama lain.
      2.Terdiri dari dua atau lebih individu yang menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompok.
      3.Adanya saling ketergantungan.
      4.Adanya tujuan yang sama.
      5.Individu saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
      6. Terdapat interaksi terstruktur yang diatur oleh peran dan norma.
      7. Individu berusaha memenuhi kebutuhan satu sama lain di dalam kelompok.

      Dari tujuh ciri-ciri di atas kelompok kami (kelompok 1) telah memenuhi ciri-ciri ini baik dari segi jumlah , interaksi, tujuan, peran dan norma, memenuhi kebutuhan satu sama lain dalam mencapai tujuan, ketergantungan dalam arti kami membutuhkan satu sama lain untuk menyelesaikan tugas laporan, dan juga saling mempengaruhi.
      Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses. Dalam hal ini adapun kendala yang dialami tidak begitu mempengaruhi pembuatan laporan contohnya jarak yang jauh, atau karena kuantitas pertemuan di dalam mengerjakan tugas dirasakan cukup terkoordinir. Yang memperlancar proses pengerjaan tugas itu sendiri yaitu kelompok sudah mengenal baik satu dengan yang lain, peran yang harus dijalankan sudah ditentukan misalnya sebagai interviewer, observer, notulen, dan dokumentasi.
      Ditinjau dari fungsi dinamika kelompok, di dalam kelompok telah ditemukan beberapa fungsi sesuai teori yang ada:
      Membentuk kerjasama yang saling menguntungkan satu sama lain dalam mengatasi masalah yang ada yakni berkaitan dengan tugas pembuatan laporan Bimbingan dan Konseling.
      Memudahkan pekerjaan karena dengan adanya beberapa anggota kelompok dapat berbagi tugas.
      Setiap individu memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peran.

      Referensi :
      Hogg, Michael., & Graham M. Vaughan.(2002). Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall. Hlm. 269
      http://www.docstoc.com/docs/31346985/DINAMIKA-KELOMPOK

      Hapus
  2. 2. Lalu sekarang uraikan dengan detail ; saat diskusi dosen dengan kelompok anda, teori konseling manakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosesnya? Berikan alasannya juga.

    BalasHapus
  3. Menurut yang saya pahami, teori konseling yang digunakan untuk menjelaskan proses saat diskusi dengan ibu yaitu cenderung konseling ekletik. Di dalam buku Winkel (2010, hlm 438) dijelaskan bahwa konseling ekletik merupakan konseling yang berfokus pandangan teoritis dan pendekatan ( approach ),yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur yang dipilih dari beberapa konsepsi serta pendekatan.

    Konseling ekletik dipandang sebagai proses mendidik diri sendiri. Tugas konselor adalah mendapampingi konseli dalam melatih diri sendiri untuk memanfaatkan kemampuan berpikir yang dimilikinya. Tujuan layanan konseling ekletik adalah menggantikan tingkah laku yang terlalu kompulsif dan emosional menjadi lebih konstruktif. Dalam prosesnya, konselor mempertimbangkan gayanya sendir dalam berinteraksi dengan konseli untuk membicarakan masalah mereka dengan tujuan untuk mengembangkan fleksibilitas besar yang memungkinkan melayani banyak orang dengan cara yang cocok bagi setiap orang untuk mendapatkan hasil yang optimal.

    Ada beberapa poin penting yang menjadi alasan saya mengatakan bahwa konseling tersebut merupakan konseling ekletik yaitu ;
    • Dalam urutan/fase yang diutarakan, ibu mula-mula mengambil sikap lebih non-direktif kemudian sikap direktif, dalam arti pada awal proses konseling memberikan kesempatan kepada kami untuk mengutarakan pikiran dan perasaan secara leluasa terkait dengan hal yang ingin dibicarakan dan kemudian memberi pengarahan dengan cara menyalurkan pembicaraan.
    • Konselor mengambil sikap ekletik karena sistematika analisis disesuaikan dengan jenis masalah (dalam hal ini terkait tugas observasi), taraf perkembangan konseli dan pengalaman konseling menerapkan pendekatan tertentu.
    • Dari segi masalah yang dibahas yaitu tidak menunjukkan suatu gejala kelainan kepribadian atau gangguan kesehatan mental yang menuntut perombakan dalam totalitas kepribadian.
    • Pendekatan yang lain lebih mengambil sikap direktif seperti trait factor counseling, Rational-Emotional Therapy, konseling behavioristik, konseling menetukan pilihan dan konseling penyesuaian diri.
    • Tetapi dari segi urutan Pembukaan, isi dan penutup tidak berbeda dari konseling yang lain .


    Referensi :
    Winkel, W. S & Sri, Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

    BalasHapus
  4. 3. Sekarang, anggaplah diri anda seorang konselor pendidikan tinggi. Lepaskan atribut anda sebagai anggota kelompok. Apakah yang anda lakukan pada kelompok anda? (gunakan minimal 2 pembahasan teori).

    BalasHapus
  5. 1. Dalam menganalisis aktivitas suatu kelompok dibedakan antara dimensi isi (content) dan dimensi proses ( process). Dimensi isi focus pada perhatian kelompok berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, apa yang akan dikerjakan, apa yang akan didiskusikan. Dimensi prosess menunjuk pada bagaimana kelompok bekerja, bagaimana kelompok mengatur jalannya diskusi, bagaimana kelompok menganilisis masalah dan mencari pemecahan bersama.
    Jika dianalisis pada kelompok kami, kedua dimensi ini kurang jelas dan kurang ditekankan di awal terbentuknya kelompok kami. Contohnya kelompok kami tidak membuat suatu tujuan yang pasti dari kelompok misalnya harus mendapatkan nilai 95 dalam tugas laporan, lalu dijelaskan dimensi prosesnya dalam hal bagaimana caranya kelompok mendapatkan nilai tersebut, misalnya melakukan diskusi 2-3 kali seminggu selama proses pengerjaan laporan, mengatur jalannya diskusi dengan membuat norma atau aturan yang berlaku di dalam kelompok misalnya tidak diperbolehkan telat sewaktu diskusi jika tidak akan dikenai sanksi. Dengan adanya kedua dimensi ini maka kelompok tidak asal-asalan mengerjakan tugas kelompok, mereka juga bisa mengetahui effort yang mereka harus lakukan untuk mencapai tujuan kelompok.
    Perlunya menganalisis aktivitas kelompok dapat menjadikan kelompok termotivasi dan tidak adanya kebingungan akibat ketidakjelasan yang membuat anggota bermalas-malasan ( social loafing ).
    Karena itu sebagai konselor saya akan mencoba menginformasikan hal berkaitan dengan dimensi ini. Dan ini mungkin akan saya lakukan pada awal terbentuknya kelompok mereka.
    2. Jika saya sebagai konselor saya akan menggunakan pendekatan Client-Centered Counseling. Mengapa saya yakin dengan pendekatan ini, berkaitan dengan tugas laporan observasi sekolah anggota kelompok hanya sekedar menyelesaikannya dan kurang memberikan usaha yag lebih, sehingga hasilnya pun masih kurang optimal misalnya saja dengan format penulisan yang masih salah. Dengan menggunakan pendekatan Client-Centered Counseling saya akan mengatakan bahwa kelompok seharusnya sadar bahwa mata kuliah bimbingan konseling penting bagi bekal di masa depan mereka. Mereka memiliki kemampuan, dorongan dan kecenderungan dalam diri mereka yang menjadi motivasi dasar untuk lebih bertanggungjawab dan mandiri. Sebagai mahasiswa juga mereka harus sadar akan tugas dan tanggungjawab mereka. Pendekatan Client-Centered Counseling memberi kesempatan kaepada kelompok untuk merefleksi ke dirinya masing masing untuk menetukan apa yang akan diubahnya pada diri sendiri.

    Referensi :
    Winkel, W. S & Sri, Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

    BalasHapus
  6. Terimakasih ibu untuk soal-soal yang diberikan.

    BalasHapus